Jumat, 27 April 2012

Silent, Patience


Dalam keheningan kutertawa, tanpa suatu rasa yang terbawa
menghempas waktu menabur asa.

menahan rindu, menahan rasa.
bertabur sukma merasuk di jiwa.

meraih diri tuk bergerak, terpasung hati tak beranjak.
meng"andai" ku tergerak, memutar detik yang tak bergerak

kuhanya bisa terdiam, melihat waktu yang terus beranjak
menunggu detik yang tepat, lalu bergerak.

malam tidak selamanya malam, siang tak seterusnya siang.
dingin tak selalu dingin, panas tak kemudian panas.

sepi, sendiri, melihat goresan hati yang tak terdeteksi.
sambil menunggu sinar cahaya yang pasti.

kuikuti jejak cahyamu, tanpa bisa ku meraihmu.

apakah cahaya itu bisa menuntun setiap langkahku?,
sampai ku bisa kuraih sayapmu.

bagai ribuan taun cahaya jarakmu.
namun hanya satu mil saja di mataku.

seperti mentari ditelan sang bulan, dan bulan bercahaya di dalam kegelapan.
itulah sebuah harapan yang tak pernah hilang,
dan tak akan pudar ditelan sang malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar